Path: Top » Jurnal » SANTIKA » 2014 » Vol.4 No.2
PENGARUH POSISIHEAD ELEVATION TERHADAP TEKANAN INTRA KRANIAL DAN TEKANAN PERFUSI SEREBRAL PADA PASIEN TRAUMA KEPALA
Journal from JBPTUMMIPP / 2015-06-27 10:34:25
Oleh : Erna Safariyah (Dosen STIKES Kota Sukabumi), Universitas Muhammadiyah Sukabumi (erns_rokeat@yahoo.com)
Dibuat : 2015-06-27, dengan 1 file
Keyword : Head Elevation, Intra Kranial, Perfusi Serebral
Trauma kepala dapat merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan kematian yang cukup tinggi dan menjadi masalah kesehatan oleh karena mengenai sebagian besar orang muda, sehat, dan produktif. Trauma kepala merupakan prosentasenya paling tinggi yaitu sekitar 80%, sekitar 5% pasien meninggal ditempat kejadian, dan kematian disebabkan karena peningkatan tekanan intracranial (PERDOSI, 2006). Oleh karena itu penatalaksanaan dini yang tepat dapat mengurangi masalah-masalah diatas, diantaranya dengan pemberian posisi tidur yang tepat dapat membantu meningkatkan tekanan perfusi serebral dan
menurunkan tekanan intrakranial, yang merupakan penyebab utama kematian pasien trauma kepala. Setelah trauma kepala sering terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan penurunan tekanan perfusi serebral, merupakan faktor primer atau sekunder dari trauma (Signorini et al, 1999). Hematom intrakranial, edema, pecahnya pembuluh darah, dan hidrosepalus merupakan penyebab umum peningkatan tekanan intrakranial pada pasien paska trauma kepala, dan terjadi 50-75 % pada pasien trauma kepala berat (Dearden, 1998 dalam Fan, 2004). Elevasi kepala merupakan prosedur keperawatan konvensional yang merupakan
tindakan rutin pada pasien trauma kepala dengan peningkatan tekanan intrakranial. Teori yang mendasari adalah kepala lebih tinggi dari jantung pada vertical axis, dan menyebabkan cairan serebrospinal terdistribusi dari cranial ke ruang subarahnoid spinal dan memfasilitasi venous return (Black & Hawk, 2005). Pendistribusian cairan serebrospinal sebagai respon dari elevasi kepala terjadi dengan segera setelah perubahan posisi, karena bebas hubungan antara kranial dan ruang subarahnoid spinal (Hiecky, 1997).Posisi kepala flat untuk memfasilitasi peningkatan tekanan perfusi serebral.dengan demikian perubahan posisi kepala flat dan elevasi kepala berdasarkan pada respon fisiologis tersebut merupakan perubahan posisi yang dapat meningkatkan aliran darah ke
otak dan mencegah terjadinya peningkatan TIK, sehingga baik diberikan pada pasien trauma kepala yang mengalami atau beresiko terjadi peningkatan tekanan intrakranial.
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | JBPTUMMIPP |
Organisasi | Universitas Muhammadiyah Sukabumi |
Nama Kontak | tiyanti_sundari@yahoo.com |
Alamat | Jl. R. Syamsudin, SH. No. 50 |
Kota | Sukabumi |
Daerah | Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Telepon | |
Fax | |
E-mail Administrator | tiyanti_sundari@yahoo.com |
E-mail CKO | tiyanti_sundari@yahoo.com |